Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan
tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus
melakukan suatu usaha kerja sama dengan pihak lain dalam pencarian modal usaha. Beberapa masalah yang
sering ditemui dalam pencarian modal antara lain :
a. Kurangnya
ketajaman bisnis. ( misal : tidak jeli melihat peluang,tidak
dapat mengadaptasi dengan baik). Ketidakmampuan dalam melakukan
peralihan/transisi kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap menghadapi dan
melakukan perubahan,tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil. Keberhasilan
dalam berwirausaha hanya bisa diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu membuat peralihan setiap waktu.
b. Kurangnya
pengalaman bisnis. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan
mengkoordinasikan,keterampilan mengelola sumber daya manusia,maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan. Pengalaman yang cukup bisa menjadikan
peluang usaha yang baik.
c. Harus
dapat mengidentifikasi lebih dahulu kebutuhan modal. (baik secara
finansial maupun berupa mesin). Kurangnya pengawasan peralatan. Pengawasan erat
kaitannya dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat tidak efisien dan efektif.
d. Harus
ada proyeksi laba dan proyeksi mengenai tingkat pengembalian investasi. Kurang
dapat mengendalikan keuangan.agar perusahaan dapat berhasil dengan baik,faktor
yang paling utama dengan keuangan adalah memelihara aliran kas,mengatur
pengeluaran dan penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam memelihara aliran
khas akan menghambat operasional perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
e. Harus
ada identifikasi tujuan dari penggunaan modal usaha.tidak kompeten dalam
manajerial. Tidak kompeten atau tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang
berhasil.
Masalah
yang berkaitan dengan kesulitan yang biasanya dihadapi wirausahawan antara lain
:
a. Kinerja
atau konsep perusahaan yang meragukan membuat para wirausahawan gagal dalam
menjalankan usahanya. Hal ini menyebabkan adanya faham budaya feodal warisan
kolonialisme jaman dahulu yang menganggap bahwa menjadi wirausahawan lebih
banyak resiko yang mesti ditanggung,beda dengan menjadi seorang karyawan atau
buruh yang hanya memikirkan pekerjaan.resiko bisnis yang terlalu tinggi,tingkat
keuntungan dan pengembangan investasi yang rendah.
b. Kegagalan
perusahaan untuk menindaklanjuti, juga disebabkan karena tidak kompetennya
dalam manajerial.tidak kompeten atau tidak memiliki pengetahuan mengelola usaha
merupakan faktor penyebab utama yang membuat perusahaan kurang berhasil.
c. Kurangnya
pengalaman dan ketajaman bisnis dalam kemampuan mengkoordinasikan,mengelola
sumber daya manusia,maupun kemampuan mengintegrasikan operasi perusahaan.
d. Prefrensi
dari pemodal yang mengaharuskan adanya proyeksi laba dan proyeksi mengenai
tingkat pengembalian investasi.
e. Kurangnya
hubungan dengan sumber – sumber modal mengakibatkan sulitnya wirausahawan untuk
mengembangkan usahanya
Masalah yang dihadapi berkaitan dengan
kesulitan yang bisanya dihadapi wiraswastawan diantaranya:
1. Kinerja
atau konsep perusahaan yang meragukan
2.
Kegagalan perusahaan untuk menindaklanjuti
3.
Kurangnya pengalaman dan ketajaman bisnis
4.
Preferensi dari pemodal
5.
Kurangnya hubungan dengan sumber-sumber modal.
Dalam menentukan pembiayaan modal, wiraswasta
harus menentukan jumlah dana maupun waktu yang dibutuhkan, disamping proyeksi
penjualan dan pertumbuhan perusahaan. Perusahaan menengah kecil biasanya
kesulitan modal usaha berbeda dengan perusahaan besar yang mempunyai potensi
untuk berkembang. Tahapan pendanaan pengembangan bisnis adalah:
1.
Pendanaan tahap awal
2.
Pendanaan ekspansi atau perkembangan
3. Pembiayaan
akuisisi dan laveraged buyouts.
Pembiayaan tahap awal biasanya sangat sulit dan
sangat mahal didapatkan. Sedangkan pembiayaan ekspansi dan perkembangan lebih
mudah diperoleh. Pembiayaan dalam pengembangan bisnis sifatnya lebih spesifik.
Untuk mendapatkan modal perlu mengetahui berapa
banyak kebutuhan finansial perusahaan. Perencanaan fasilitas terdiri dari
likuiditas dan laba yang dipusatkan pada perencanaan aliran kas perusahaan
dimasa depan. Proyeksi laba juga memiliki keabsahan independent sebagai laporan
rugi laba dimasa depan.
Uang merupakan bentuk kekuasaan yang fleksibel,
tetapi cara untuk mendapatkan kekuasaan tersebut bisa dilakukan dengan cari
lain. Pembagian kepemilikan saham merupakan cara lain untuk mengganti
pengeluaran uang dengan pembagian sejumlah tertentu saham untuk menarik orang
yang mungkin keahliannya sangat dibutuhkan oleh perusahaan.
Sebagian besar investor pemodal mempunyai
ketidaksukaan yang besar terhadap resiko. Prosedur analisa dan penyaringan yang
dilakukan investor untuk meminimalisasi dua jenis resiko:
1. Resiko
tidak dikenalnya wiraswastaan yang menyebabkan hilangnya modal
2. Resiko
hilangnya waktu yang digunakan untuk proyek yang tidak produktif