Nama : Miftahurrizqon Fadhil
Universitas Gunadarma
Dosen: Ahmad Nasher
KEBUDAYAAN
Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa
Sansekerta yang berarti akal, kemudian menjadi kata budhi (tunggal) atau
budhaya (majemuk), sehingga kebudayaan diartikan sebagai hasil pemikiran atau
akal manusia. Ada pendapat yang mengatakan bahwa kebudayaan berasal dari kata
budi dan daya. Budi adalah akal yang merupakan unsure rohani dalam kebudayaan,
sedangkan daya berarti perbuatan atau ikhtiar sebagai unsure jasmani sehingga
kebudayaan diartikan sebagai hasil dari akal dan ikhtiar manusia.
Kebudayaan=cultuur (bahasa belanda)=culture (bahasa
inggris)=tsaqafah (bahasa arab), berasal dari perkataan latin : “colere” yang
artinya mengolah, mengerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah
tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai
“segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam”.
Dalam disiplin ilmu antropologi budaya, kebudayaan dan
budaya itu diartikan sama (Koentjaraningrat, 1980:195). Namun dalam IBD
dibedakan antara budaya dan kebudayaan, karena IBD berbicara tentang dunia idea
tau nilai, bukan hasil fisiknya. Secara sederhana pengertian kebudayaan dan
budaya dalam IBD mengacu pada pengertian sebagai berikut :
1. Kebudayaan dalam
arti luas, adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan
belajar.
2. Kebudayaan dalam
arti sempit dapat disebut dengan istilah budaya atau sering disebut kultur yang
mengandung pengertian keseluruhan sistem gagasan dan tindakan.
Kebudayaan ataupun yang disebut peradaban, mengandung
pengertian luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks,
meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hokum, adat-istiadat
(kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat
(Taylor, 1897:19).
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku
mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan
oleh symbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi,
pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama
keterikatan terhadap nilai-nilai. Ketentuan-ketentuan ahli kebudayaan itu sudah
bersifat universal, dapat diterima oleh pendapat umum meskipun dalam praktek,
arti kebudayaan menurut pendapat umum ialah suatu yang berharga atau baik
(Bakker, 1984:21).
1. Ki Hajar
Dewantara
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi
manusia adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam
dan zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia
untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada lahirnya
bersifat tertib dan damai.
2. Koentjaraningrat
Mengatakan bahwa kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar serta keseluruhan dari
hasil budi pekertinya.
3. A.L. Kroeber dan
C.Kluckhohn (1952:34)
Dalam bukunyan Culture, a critical review of concepts and
definitions mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan
kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
4. Malinowski
Malinowski menyebutkan bahwa kebudayaan pada prinsipnya
berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan itu
menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan manusia
akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa perlindungan, yakni
seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga kemasyarakatan.
5. E.B Taylor
(1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan adalah suatu satu kesatuan
atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,
susila, hokum, adat-istiadat dan kesanggupan-kesanggupan lain yang diperoleh
seseorang sebagai anggota masyarakat.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa kebudayaan adalah hasil buah
budi manusia untuk mencapai kesempurnaan hidup. Hasil buah budi (budaya)
manusia itu dapat kita bagi menjadi 2 macam :
1. Kebudayaan
material (lahir), yaitu kebudayaan yang berwujud kebendaan, misalnya : rumah,
gedung, alat-alat senjata, mesin-mesin, pakaian dan sebagainya.
2. Kebudayaan
immaterial (spiritual=batin), yaitu : kebudayaan, adat istiadat, bahasa, ilmu
pengetahuan dan sebagainya.
Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu daerah ke
daerah lain. Perpindahan yang masih dalam suatu negara disebut migrasi
nasional. Perpindahan dari suatu negara ke negara lain disebut migrasi
internasional.
Ada migrasi yang bersifat sementara dan ada yang menetap.
Migrasi sementara terjadi jika penduduk tinggal di daerah atau negara baru
hanya sementara. kurang dari enam bulan. Sedangkan migrasi menetap terjadi jika
penduduk tinggal di daerah yang baru sekurang-kurangnya enam bulan.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap migrasi penduduk
dibedakan menjadi faktor pendorong dan faktor penarik.
1. Faktor Pendorong
Faktor pendorong adalah faktor yang mendorong orang
berkeinginan migrasi meninggalkan tempat asalnya. Faktor-faktor tersebut antara
lain :
(1) Sempitnya lapangan kerja dan kemiskinan.
Jika lapangan kerja sempit dan hidup miskin, penduduk
cenderung pergi meninggalkan daerahnya.
(2) Keadaan politik yang tidak aman atau peperangan.
Jika keadaan daerah tidak aman, penduduk cenderung pergi
meninggalkan daerahnya.
(3) Fasilitas hidup di daerah asal kurang memadai.
Contohnya seorang yang ingin belajar di universitas terpaksa
harus pergi ke kota lain karena di kotanya tidak ada universitas yang dimaksud.
(4) Terjadinya bencana alam yang sulit diatasi.
Penduduk yang tinggal di daerah yang selalu terlanda banjir,
misalnya. Terpaksa pindah ke daerah Iain.
(5) Daerah asalnya dijadikan proyek pembangunan.
Penduduk terpaksa harus pindah karena daerahnya dijadikan
proyek pembangunan, misalnya, pembangunan waduk.
2. Faktor Penarik
Faktor penarik adalah faktor yang menyebabkan orang tertarik
untuk migrasi ke daerah lain. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut.
(1) Banyak tersedia lapangan kerja dan untuk berusaha.
Jika lapangan kerja terbuka di suatu daerah, penduduk
cenderung ingin datang ke daerah itu. Demikian juga jika kesempatan untuk
berusaha mudah didapat, penduduk cenderung ingin datang untuk mengadu nasib ke
daerah itu.
(2) Upah tenaga kerja yang lebih tinggi.
Jika upah tenaga kerja di suatu daerah tinggi, penduduk
cenderung ingin pergi ke daerah itu untuk memperbaiki hidupnya/ekonominya.
(3) Tersedianya fasilitas hidup yang memadai.
Jika suatu daerah mempunyai fasilitas hidup lengkap, orang
ingin pindah ke daerah itu. Yang termasuk fasilitas hidup, antara lain pusat
pendidikan, kesehatan, pusat belanja, rekreasi, dan transportasi.
(4) Keadaan daerah aman, tenteram, dan tidak bising.
Jika di daerah tertentu keadaannya aman, tenteram, tidak
bising, dan udaranya bersih, penduduk cenderung ingin pergi ke daerah itu.
Misalnya, penduduk yang berdiam di pusat kota yang terlalu bising, biasanya
ingin pergi ke pinggiran kota yang suasananya lebih tenang dan udaranya lebih
bersih.
B. Macam-Macam Migrasi
Migrasi dapat dikelompokkan menjadi migrasi internasional
dan migrasi nasional.
1. Migrasi lnternasional
Migrasi internasional meliputi imigrasi, emigrasi, dan
repatriasi seperti yang dijelaskan berikut ini.
a. Imigrasi
Imigrasi ialah masuknya penduduk dari suatu negara ke suatu
negara lain. Misalnya, wisatawan mancanegara pergi ke Indonesia. Bagi Indonesia
peristiwa wisatawan yang masuk ke Indonesia disebut imigrasif wisatawan
mancanegara yang datang itu disebut imigran. Wisatawan atau imigran yang masuk
ke Indonesia tanpa izin disebut imigran gelap.
b. Emigrasi
Emigrasi ialah perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu
negara ke negara lain. Misalnya, tenaga kerja wanita (TKW) Indonesia bekerja di
mancanegara. Bagi Indonesia, peristiwa perginya orang Indonesia ke mancanegara
itu disebut emigrasig, sedangkan orang yang melakukan emigrasi itu disebut
emigrant.
c. Repatriasi
Repatriasi adalah perpindahan penduduk kembali ke negara
asalnya setelah lama meninggalkan negaranya. Misalnya, orang Indonesia yang
telah lama menetap di mancanegara kembali pulang ke Indonesia.
2. Migrasi Nasional
Migrasi nasional meliputi urbanisasi, transmigrasi, dan
remigrasi seperti yang dijelaskan berikut ini.
a. Urbanisasi
Urbanisasi ialah perpindahan penduduk dari desa ke kota,
atau dari kota kecil ke kota yang lebih besar. Misalnya, para petani yang
menunggu masa panen mencari pekerjaan ke kota dan bekerja di luar bidang
pertanian. Ketika masa panen tiba, mereka kembali ke desa mengerjakan pertanian
sampai selesai masa memanen. Selama menanti masa panen, mereka kembali pergi ke
kota.
b. Transmigrasi
Transmigrasi ialah perpindahan penduduk dalam satu negara
dari daerah yang berpenduduk padat ke daerah lain yang berpenduduk jarang, baik
dipindahkan dalam satu pulau maupun dipindahkan ke pulau lain. Misalnya,
penduduk di Jawa yang terkena musibah bencana alam ditransmigrasikan ke luar
Jawa agar mereka memperoleh lapangan penghidupan yang lebih baik. Penduduk yang
dipindahkan itu disebut transmigran.
c. Remigrasi
Remigrasi ialah perpindahan penduduk dalam suatu daerah,
pindah kembali ke daerah asalnya. Misalnya, transmigran di Kalimantan Timur
yang berasal dari Pulau Bali kembali berdiam di desa di Bali bersama
keluarganya.
C. Manfaat dan Kerugian Migrasi
Migrasi penduduk, sesuai dengan macam dan tujuannya, dapat
bermanfaat bagi yang melakukan. Namun, kadang-kadang dapat merugikan dirinya
dan orang lain. Manfaat dan kerugian bentuk migrasi nasional akan dijelaskan
berikut ini.
1. Urbanisasi
Urbanisasi yang dilakukan oleh penduduk yang meninggalkan desanya
dan dia mempunyai keterampilan tertentu yang dibutuhkan oleh penduduk kota,
hidupnya akan lebih baik. Kota yang dituju akan memperoleh tenaga pembangunan
yang bermanfaat bagi penduduk kota. Namun, apabila penduduk yang pergi ke kota
sama sekali tidak memiliki keterampilan, mereka akan jadi masalah. Mereka akan
hidup sebagai gelandangan, pemulung, atau melakukan kegiatan yang mengganggu
keamanan dan ketertiban masyarakat. Oleh karena itu, jika terjadi urbanisasi,
para pelakunya perlu mempunyai keterampilan tertentu yang dapat dipakai sebagai
modal kerja di kota. Jika tidak, mereka akan merugikan orang lain dan
merepotkan pemerintah daerah setempat dan masyarakat.
2. Transmigrasi
Penduduk yang ditransmigrasikan adalah penduduk miskin yang
tidak mempunyai tanah garapan. Mereka dipindahkan ke daerah yang masih jarang
penduduknya. Mereka diberi rumah, pekarangan, lahan pertanian, dan kebutuhan
hidup. Karena semua kebutuhan hidup dan kepentingan usahanya dicukupi, kalau
mereka tekun, niscaya hidup mereka akan bertambah baik. Di samping itu, daerah
tujuan memperoleh tambahan tenaga pembangunan. Akan tetapi, kalau transmigran
tidak dapat menyesuaikan diri dengan daerah yang baru, mereka akan menjadi
beban masyarakat setempat dan merugikan dirinya sendiri.
3. Remigrasi
Remigrasi akan bermanfaat bagi daerah atau desa asal sebab
penduduk yang kembali ke daerah asal dapat menularkan pengalamannya kepada
penduduk di desanya. Mereka mempunyai keterampilan yang lebih dari penduduk
lain, kemudian mereka menularkan keterampilannya itu sehingga daerah asalnya
lebih maju.
Demikian juga bagi pelaku repatriasi yang pulang ke kampung
setelah melanglang buana ke luar negeri. Kalau mereka pulang tanpa bekal yang
menguntungkan masyarakat asalnya, mereka akan menjadi beban dan dirinya sendiri
bisa tersisih dari pergaulan.
Jadi kesimpulannya adalah, Kebudayaan adalah suatu cara hidup
ataupun kebiasaan dari suatu masyarakat yang sudah ada dari dulu. Dan di wariskan
secara turun temurun, kebudayaan mempunyai banyak unsur yang rumit, termasuk
sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,pakaian, bangunan,
dan karya seni. Lalu Migrasi adalah
perpindahan suatu penduduk dari suatu tempat ke tempat lainnya. Migrasi
mempunyai 2 macam, yaitu Migrasi Nasional dan Internasional. Migrasi juga
mempunyai banyak manfaat dan juga kerugian
Sekian postingan saya kali ini tentang Kebudayaan dan
Migrasi, sampai jumpa guys…
Sumber:
http://irwantoadi926.blogspot.co.id/2017/02/pengertian-migrasi-dan-macam-macam.html