Assalamu’alaikum
,Apa kabar semuanya?,kali ini saya akan bercerita tentang kota kelahiran saya yaitu bekasi.
Bekasi adalah salah satu kota yang menyanggah Jakarta, Bekasi dinilai menjadi kota
yang sangat berkembang. Sekarang ini sebutan kota metropolitan pun semakin
melekat di kota ini. Bahkan tidak jarang beberapa jurnal memuat Bekasi sebagai
“The Next Megapolitan Town in Indonesia”. Bagaimana tidak, ada sekira 14 mal
besar yang ada di kawasan ini. Terdapat 2 akses tol utama yang menghubungkan
kota ini dengan Jakarta. Dan satu diantaranya, Tol Bekasi Barat, menjadi
kawasan yang sangat penting karena diapit banyak fasilitas umum hingga rekreasi
mal besar di kota ini.
Sebut saja 3 mal besar yang berada di sekitar tol ini
menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi; Metropolitan Mall, Grand
Metropolitan Mall dan Mega Bekasi Hypermall.
Kota seluas 210, 49 KM2 ini adalah kota terluas ke 31 di
Indonesia. Terdiri dari 12 Kecamatan dan 56 Kelurahan. Namun berdasarkan data
tahun 2010, kota ini memiliki kepadatan 2,3 juta penduduk atau menjadi
peringkat ke 4 di Indonesia. Dengan Islam sebagai agama terbesar yang dipeluk
penduduk setempat.
Sekarang ini, Bekasi dipercaya sebagai tempat tinggal
yang kerap diburu oleh pasangan muda. Selain menjadi tempat tinggal, tentunya
investasi menjadi alasan berikutnya. Tentu hal ini dipicu dengan dibangunnya
kota-kota mandiri yang memiliki ragam fasilitas lengkap seperti sport center,
pusat pendidikan terpadu, pusat pelayanan kesehatan, pusat perbelanjaan dan
tatkala pentingnya adalah pusat wisata kulinet. Beberapa kota mandiri tersebut
seperti Kota Harapan Indah, Kemang Pratama, Galaxi City hingga Summarecon
Bekasi menjadi 4 area yang makin populer.
Dan hal menarik lainnya yang dimiliki kota ini adalah
gedung bioskop XXI di Mega Bekasi Hypermall yang merupakan terbesar se-Asia Tenggara,
Car Free Day setiap minggu di sepanjanga Jalan Ahmad Yani hingga kawasan
Summarecon, dan juga Car Free Night di jalan tersebut yang mulai berlangsung
malam minggu pukul 23.00-01.00 serta kawasan wisata kuliner lengkap di area
Summarecon Mall Bekasi. Tidak lengkap rasanya bila inggin mengenal Bekasi tanpa
mengetahui kebudayaan yang ada di Bekasi. Berikut adalah beberapa kebudayaan
bekasi
1.
Kesenian Daerah Bekasi
Sulit menetapkan kesenian
Kola Bekasi. Pasalnya, warga Kota Bekasi saat percampuran antara budaya Betawi,
Jakarta dan budaya Sunda, Jawa Barat. Pasalnya, kebanyakan warga Kota Bekasi
berasal dari Jakarta. Sedangkan, daerah itu sendiri masuk Jawa Barat yang masuk
teritorial tanah Sunda.
Tapi, nyatanya kesenian Kota
Bekasi lebih dekat dengan kesenian khas Jakarta. Pasalnya, Budaya Betawi warga
Kota Bekasi masih sangat dekat dengan budaya Betawi.
Sejak Kerajaan Pasundan, 2
Jawara Adu Kemahiran Silat, Kota Bekasi rajin menginventarisir kesenian asli
daerahnya. Setelah kesenian Topeng, kini satu lagi kesenian khas Kota Patriot
itu akan dipopulerkan. Yakni kesenian Ujungan.
Kesenian Ujungan yaitu
kesenian dengan memukul betis dan tulang kering, dengan memanfaatkan lull aren,
seorang pemain Ujungan langsung meloncat-loncat dengan bergaya lucu. Ditambah
lagi dengan laga kocak pemain Ujangan ini membuat penonton terpingka-pingkal.
Agar tidak terkena penonton, maka disiapkan sendiri arenanya. Sejak tumbuh di
jamannya, permainan Ujungan ini sangat digemari warga Kota Bekasi. Karena,
mereka sangat terhibur apabila ada pagelaran kesenian ini digelar
Meski ditenggelamkan jaman,
namun permainan tradisional Kota Bekasi ini mendapatkan perhatian Pemerintah
Kota (Pemkot) Bekasi untuk dijadikan kesenian khas Kota Bekasi. Bahkan,
kesenian ini juga pernah dipertontonkan saat digelarnya pertunjukan kesenian
antar daerah di Jawa Barat beberapa waktu lalu, (bersambung) sama dengan DKI
Jakarta.
Ratusan tahun lalu, menurut
para tokoh Bekasi yang kini masih hidup, permainan Ujungan dijadikan sebagai
buhan canda. Salah satu tokoh seni Kota Bekasi, H.M Husin Ka-mali mengatakan
Ujungan telah bermetamorfosa. Awalnya, Ujungan adalah permainan olahraga
ketangkasan. Namun, dalam perjalanannya temyata difungsikan sebagai alat
penghibur bagi masyarakat.
Kesenian selanjutnya yaitu
berupa tari topeng Bekasi yang mana DKI Jakarta telah mengklaim tari Topeng
Bekasi menjadi Tari Topeng Betawi.
2.
Segi Bahasa
Bahasa Bekasi benar-benar
khas dan tidak ada yang menyamainya. Bahkan bahasa yang lazim digunakan
kebanyakan orang di Bekasi sangatlah unik. Bila diperhatikan, orang asli atau
yang sudah lama tinggal di Bekasi akan berbicara dengan bahasa Sunda, atau
terkadang hanya logatnya. Dengan membawa keaslian Sunda tersebut, Bekasi yang
notabene adalah kota urban, terkena imbas budaya betawi yang begitu mudah masuk
dan mempengaruhi nilai-nilai sosial, termasuk bahasa.
Seringkali orang Bekasi dapat
dikenali ke-sunda-annya dari logat dan nada yang digunakan. Namun diksi dan
kata-kata yang dipilih lebih mengarah ke bahasa Betawi. Sehingga dapat
disimpulkan bahasa Bekasi adalah mixing antara Betawi dan Sunda yang membuat
bahasanya lebih menarik dan asik untuk didengarkan.
Semua itu dapat dianggap
sebagai sebuah nilai sosial yang bernilai tinggi, karena Bekasi telah memadukan
bahasa Sunda yang klasik dan bahasa Betawi yang ekspresif menjadi bahasa Bekasi
yang asik dan menyenangkan.
3.
Segi Peralatan Hidup dan Teknologi
Kemajuan teknologi pun kini
tersosialisasi dengan baik dan bahkan telah berjalan. Diantara kemajuan
teknologi yang telah berjalan di Kota Bekasi adalah mengolah sampah menjadi
sumber energi listrik dan mengubah sampah menjadi Bio Oil yang tentunya
melibatkan tenaga-tenaga yang handal dan profesional baik lokal maupun hasil
kerja sama luar negeri.
Pertumbuhan masyarakat dan
perkembangannya saat ini yang diiringi dengan tersedianya beragam fasilitas,
sarana dan prasarana pendukung membuat perkembangan infrastruktur di Kota
Bekasi patut diperhitungkan. Percepatan tersebut dilakukan melalui
perbaikan-perbaikan sarana dan prasarana jalan mencakup seluruh jaringan jalan
yang ada, meski perlahan namun arahnya jelas. Selain itu, secara umum,
kebersihan baik lingkungan maupun aliran air (sungai) telah menampakkan hasil
yang positif. Sehingga, melihat upaya yang telah dilakukan jajaran Pemkot
Bekasi melalui walikota dan wakilnya, sudah saatnya Kota Bekasi mendapat
Adipura.
4.
Segi Organisasi Kemasyarakatan
Terlaksananya Program
Perencanaan Partisipatif Masyarakat Desa (P3MD), tidak terlepas dari berbagai
kebijakan yang melatarbelakanginya yaitu UU No. 22 tahun 1999, Propeda,
Renstrada dan Repetada Kabupaten Bekasi. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan
meliputi tahap persiapan yang terdiri dari evaluasi program, penentuan lokasi
sasaran dan menyusunan tujuan, sasaran dan kebijakan dalam pelaksanaan program.
Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan dimana pada tahap ini lebih bersifat
informatif dalam bentuk sosialisasi yang diadakan pada tingkat kabupaten,
kecamatan dan desa. Kemudian ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan dan
pengembangan untuk fasilitator desa yang didampingi oleh tenaga pendamping
lapangan (Lembaga BM2). Tahap ketiga meliputi pengembangan, pemberdayaan dan
evaluasi program dengam melibatkan masyarakat dan perangkat desa dalam
penyusunan perencanaan pembangunan desa dalam bentuk proposal usulan desa untuk
diajukan pada tingkat kecamatan. Tahapan-tahapan dalam pelaksanaan program
diarahkan pada upaya untuk menumbuhkan prakarsa, swadaya, partisipasi, kerja
sama, memberdayakan kemampuan dan potensi masyarakat serta sumber-sumber yang
ada dalam masyarakat melalui diskusi kelompok, wawancara, observasi, brain
storming, role playing dan studi dokumentasi.
5.
Segi Ekonomi dan Mata Pencaharian
Penggusuran lahan-lahan
produktif telah menyebabkan banyak hilangnya potensi ekonomi masyarakat
tradisional yang selama ini hidup dari pertanian yang memiliki kemampuan bukan
dari bangku sekolah, melainkan dari ilmu turun temurun, perubahan paradigma
yang terjadi tentu saja membuat sock mereka yang tidak memiliki kemampuan lain
selain bertani, dampak yang terjadi adalah ada beberapa generasi yang kemudian
termandulkan karena orang tuanya tidak lagi memiliki lahan penghasilan,
sehingga tidak mampu menyekolahkan anak-anaknya, akibat dari itu maka yang
terjadi kemudian adlah tercipatanya kesenjangan sosial, karena untuk bisa
bersaing dikalangan industri mereka harus memiliki persyaratan formil, sehingga
akibat dari terjadinya kesenjangan sosial ini maka kemudian munculnya tingkat
kriminalitas akibat kalah persaingan.
Itu merupakan ulasan saya tentang Kota Bekasi, semoga kalian bisa lebih
mengenal Kota Bekasi. Cukup sekian artikel saya hari ini,mohon maaf jika ada
beberapa kata dan data yang salah.Wassalamualaikum…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar