Nama : Miftahurrizqon Fadhil
Universitas Gunadarma
Dosen: Ahmad Nasher
Agama
Kata "agama" berasal dari bahasa Sanskerta, āgama
yang berarti "tradisi" atau "A" berarti tidak;
"GAMA" berarti kacau. Sehingga agama berarti tidak kacau. Dapat juga
diartikan suatu peraturan yang bertujuan untuk mencapai kehidupan manusia ke
arah dan tujuan tertentu. Dilihat dari sudut pandang kebudayaan, agama dapat
berarti sebagai hasil dari suatu kebudayaan, dengan kata lain agama diciptakan
oleh manusia dengan akal budinya serta dengan adanya kemajuan dan perkembangan
budaya tersebut serta peradabanya. Bentuk penyembahan Tuhan terhadap umatnya
seperti pujian, tarian, mantra, nyanyian dan yang lainya, itu termasuk unsur
kebudayaan. . Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi
yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare
yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
Pengertian dan definisi agama menurut para ahli. Agama
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan
peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Émile Durkheim mengatakan bahwa agama adalah suatu sistem
yang terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik yang berhubungan dengan
hal yang suci. Kita sebagai umat beragama semaksimal mungkin berusaha untuk
terus meningkatkan keimanan kita melalui rutinitas beribadah, mencapai rohani
yang sempurna kesuciannya.Sedangkan menurut Bahrun Rangkuti, seorang muslim
cendekiawan sekaligus seorang linguis, mengatakan bahwa definisi dan pengertian
agama berasal dari bahasa Sansekerta; a-ga-ma. A (panjang) artinya adalah cara,
jalan, The Way, dan gama adalah bahasa Indo Germania; bahasa Inggris Togo
artinya jalan, cara-cara berjalan, cara-cara sampai kepada keridhaan kepada
Tuhan.
Selain definisi dan pengertian agama berasal dari bahasa
Sansekerta, agama dalam bahasa Latin disebut Religion, dalam bahasa-bahasa
barat sekarang bisa disebut Religion dan Religious, dan dalam bahasa Arab
disebut Din.Harun Nasution mengatakan bahwa agama dilihat dari sudut muatan
atau isi yang terkandung di dalamnya merupakan suatu kumpulan tentang tata cara
mengabdi kepada Tuhan yang terhimpun dalam suatu kitab, selain itu beliau
mengatakan bahwa agama merupakan suatu ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi.
Tajdab,dkk (1994:37) menyatakan bahwa agama berasala dari
kata a, berate tidak dan gama, berarti kacau, kocar-kacir. Jadi, agama artinya
tidak kacau, tidak kocar-kacir, dan/atau teratur. Maka, istilah agama merupakan
suatu kepercayaan yang mendatangkan kehidupan yang teratur dan tidak kacau
serta mendatangkan kesejahteraan dan keselamatan hidup manusia.
Jadi, agama adalah jalan hidup yang harus ditempuh oleh
manusia dalam kehidupannya di dunia ini supaya lebih teratur dan mendatangkan
kesejahteraan dan keselamatan.
Setelah agama Nasrani masuk ke Indonesia, muncul istilah
baru yang diidentikkan dengam istilah agama, yaitu “religion” (bhs Inggris)
yang berasal dari bahasa Latin yaitu dari kata “relegere” yang artinya
berpegang kepada norma-norma. Dalam
bahasa Indonesia kata religion dikenal dengan sebutan “religi” dibaca reliji.
Istilah ini erat kaitannya dengan sistem dan ruang lingkup agama Nasrani yang
menunjukkan hubungan tetap antara manusia dengan Tuhan saja. Dalam Islam kata
agama merupakan arti dari kata “ad- diin” yang berarti pengaturan hubungan
manusia dengan Tuhan (vertikal) dan hubungan manusia dengan manusia, termasuk
dengan dirinya sendiri dan alam lingkungan hidupnya (horisontal).
Menurut A.M. saefuddin (1987), menyatakan bahwa agama
merupakan kebutuhan manusia yang paling esensial yang besifat universal. Karena
itu, agama merupakan kesadaran spiritual yang di dalamnya ada satu kenyataan di
luar kenyataan yang namfak ini, yaitu bahwa manusia selalu mengharap belas
kasihan-Nya, bimbingan-Nya, serta belaian-Nya, yang secara ontologis tidak bisa
diingkari, walaupun oleh manusia yang mengingkari agama (komunis) sekalipun.
2. Menurut Sutan Takdir Alisyahbana (1992), agama adalah
suatu system kelakuan dan perhubungan manusia yang pokok pada perhubungan
manusia dengan rahasia kekuasaan dan kegaiban yang tiada terhingga luasnya, dan
dengan demikian member arti kepada hidupnya dan kepada alam semesta yang
mengelilinginya.
3. Menurut Sidi Gazalba (1975), menyatakan bahwa religi
(agama) adalah kecendrungan rohani manusia, yang berhubungan dengan alam
semesta, nilai yang meliputi segalanya, makna yang terakhir, hakekat dari
semuanya itu.
Dari ketiga pendapat tersebut, kalau diteliti lebih mendalam,
memiliki titik persamaan. Semua menyakini bahwa agama merupakan :
1. Kebutuhan manusia yang paling esensial.
2. Adanya kesadaran di luar diri manusia yang tidak dapat
dijangkau olehnya.
3. Adanya kesabaran dalam diri manusia, bahwa ada sesuatu
yang dapat membimbing, mengarahkan, dan mengasihi di luar jangkauannya.
Manusia
Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk berakal budi (mampu menguasai
makhluk lain). Manusia seutuhnya adalah
sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Pemahaman terhadapnya
memerlukan pendekatan multi dimensional dengan tidak melupakan kodratnya sebagai
mahluk pribadi dan sosial. Melalui akalnya manusia dapat menciptakan dan
mengembangkan teknologi, lewat jasmaninya manusia dapat menerapkan dan
merasakan kemudahan yang diperolehnya dari teknologi tersebut sedangkan melalui
rohani terciptalah peradaban. Lebih dari itu melalui ketiganya (akal, jasmani,
rohani) manusia dapat membuat perubahan di berbagai bidang sesuai dengan
perjalanan waktu yang dilaluinya sebagai upaya penyesuaian terhadap perubahan
yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Aspek inilah yang menjadi pembeda
antara manusia dengan mahluk lainnya dalam hal kemampuannya beradaptasi dengan
alam.
Pengertian
Manusia Menurut Para Ahli
Berikut ini adalah pengertian dan definisi manusia menurut
beberapa ahli:
a. Nicolaus D.
& A. Sudiarja
Manusia adalah bhineka, tetapi tunggal. Bhineka karena ia
adalah jasmani dan rohani akan tetapi tunggal karena jasmani dan rohani
merupakan satu barang.
b. Abineno J.
I
Manusia adalah “tubuh yang berjiwa” dan bukan “jiwa abadi
yang berada atau yang terbungkus dalam tubuh yang fana”.
c. Upanisads
Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa,
pikiran, dan prana atau badan fisik.
d. Sokrates
Manusia adalah mahluk hidup berkaki dua yang tidak berbulu
dengan kuku datar dan lebar.
e. Kees
Bertens
Manusia adalah suatu mahluk yang terdiri dari 2 unsur yang
kesatuannya tidak dinyatakan.
f. I Wayan
Watra
Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya,
yaitu cipta, rasa dan karsa.
g. Omar Mohammad
AL-Toumy AL-Syaibany
Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah
mahluk yang berfikir, dan manusia adalah mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan,
akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor keturunan dan
lingkungan.
h. Erbe Sentanu
Manusia adalah mahluk sebaik-baiknya ciptaan-Nya. Bahkan
bisa dibilang manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna dibandingkan
dengan mahluk yang lain.
i. Paula J.
C & Janet W. K
Manusia adalah mahluk terbuka, bebas memilih makna dalam
situasi, mengemban tanggung jawab atas keputusan yang hidup secara kontinu
serta turut menyusun pola berhubungan dan unggul multidimensi dengan berbagai
kemungkinan.
Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup:
a. Hasrat
sosial Adalah merupakan hasrat yang ada pada setiap individu untuk
menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok.
b. Hasrat
untuk mempertahankan diri Adalah hasrat untuk mempertahan kan diri dari
berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepada nya, sehingga individu
tersebut Faktor-faktor yang mendorong manusia untuk hidup bermasyarakat perlu
bergabung dangan individu lain atau kelompok.
c. Hasrat
berjuang Hasrat ini dapat kita lihat pada adanya persaingan, keingina membantah
pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai
tajuan, yaitu tujuan bersama.
d. Hasrat harga
diri Rasa harga diri merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau
bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin
mendapat penghargaan yang selayaknya.
e. Hasrat
meniru Adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan
sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.
f. Hasrat
bergaul Hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu,
atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
g. Hasrat
untuk mendapat kan kebebasan Hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan
manusia bila mendapat kekangan-kekagan atau pembatasan-pembatasan.
h. Hasrat untuk memberitahukan Hasrat untuk
menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan
suara atau isyarat.
i. Hasrat
simpati Kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan
oleh orang lain.
Manusia mempunyai tiga fungsi:
1. sebagai
makhluk tuhan
2. sebagai
makhluk individu
3. sebagai
makluk sosial buadaya
Sebagai makhluk pribadi, manusia terus melakukan interaksi
dengan sesamanya sebagai jalan mencari pemahaman tentang dirinya, lingkungan
dan sarana untuk pemenuhan kebutuhan yang tidak dapat diperolehnya sendiri.
Interaksi itu sudah tercipta sejak manusia masih berada di dalam kandungan
ibunya dan terus berkelanjutan sampai dia dilahirkan yang kemudian tumbuh dan
berkembang menjadi manusia dewasa dengan bentuk interaksi yang semakin komplek
dalam mengenal lingkungan sekitarnya. Interaksi tersebut sebagai cikal
terbentuknya suatu komunitas sosial yang selanjutnya melahirkan aturan-aturan
dan norma yang disepakati bersama untuk mengatur interaksi yang terjadi
tersebut. Faktor interaksi, komunitas sosial dan aturannya serta norma yang
dijalani manusia tersebut kelak menjadi konsep suatu organisasi dan manajemen
yang sebenarnya sudah dikenal sejak dulu. Sejarah peradaban manusia menunjukkan
bahwa konsep dasar keorganisasian dan manajemen bukan merupakan sesuatu yang
baru. Beberapa peninggalan bersejarah baik yang berupa bangunan, tulisan atau
yang sejenisnya dari beberapa dinasti di seluruh dunia yang dibuat beberapa
ribu tahun silam merupakan saksi bisu yang menguatkan pernyataan di atas.
Keberadaan dinasti tersebut seolah mengatakan bahwa masyarakat pada saat itu
sudah mengenal organisasi yang mengatur segala macam interaksi yang terjadi
antar individu dalam masyarakat, sedangkan peninggalan sejarah (misalnya tujuh
keajaiban dunia) bisa dikatakan sebagai sebuah maha karya yang tak akan
terwujud bila proses pembuatannya tidak menggunakan konsep manajemen yang
benar-benar brilian. Tingkat penguasaan teknologi dan ilmu pengetahuan pada
saat itu yang masih sangat minim, membuat konsep-konsep manajemen dan
organisasi pada era tersebut tidak dapat tertuang dalam konsep yang tersusun
secara sistematis sebagai bahan studi banding dengan konsep yang ada sekarang.
Manusia individu adalah subyek yang mengalami kondisi
manusia. Ini diikatkan dengan lingkungannya melalui indera mereka dan dengan
masyarakat melalui kepribadian mereka, jenis kelamin mereka serta status
sosial. Selama kehidupannya, ia berhasil melalui tahap bayi, kanak-kanak, remaja kematangan dan usia lanjut. Deklarasi
universal untuk hak asasi diadakan untuk melindungi hak masing-masing individu:
a. Emosi
Individu manusia terbuka terhadap emosi yang besar
memengaruhi keputusan serta tingkah laku mereka. Emosi menyenangkan seperti
cinta atau sukacita bertentangan dengan emosi tak menyenangkan seperti
kebencian, cemburu, iri hati atau sakit hati.
b. Seksualitas
Seksualitas manusia, di samping menjamin reproduksi,
mempunyai fungsi sosial penting, membuat ikatan / pertalian dan hirarki di
antara individu. Hasrat seksual dialami sebagai sebuah dorongan / keinginan
badani, sering disertai dengan emosi kuat positif (seperti cinta atau luapan
kegembiraan) dan negatif (seperti kecemburuan / iri hati atau kebencian).
c. Tubuh
Penampilan Fisik tubuh manusia adalah pusat kebudayaan dan
kesenian dalam setiap kebudayaan manusia, orang gemar memperindah tubuhnya,
dengan tato, kosmetik, pakaian, perhiasan atau ornamen serupa Model rambut juga
mempunyai pengertian kebudayaan penting. Kecantikan atau keburukan rupa adalah
kesan kuat subyektif dari penampilan seseorang.
Kebutuhan individu terhadap makanan dan minuman teratur
secara jelas tercermin dalam kebudayaan manusia (lihat pula ilmu makanan).
Kegagalan mendapatkan makanan secara teratur akan berakibat rasa lapar dan pada
akhirnya kelaparan (lihat juga malnutrisi).
Rata-rata waktu tidur (dengan nilai minimal) adalah 8 jam
per hari untuk dewasa dan 10 jam untuk anak-anak. Orang yang lebih tua biasanya
tidur selama 6 jam. Sudah umum, namun, dalam masyarakat modern bagi orang-orang
untuk mendapat waktu tidur kurang dari yang mereka butuhkan. Tubuh manusia
diancam proses penuaan dan penyakit. Ilmu pengobatan adalah ilmu pengetahuan
yang menelusuri metode penjagaan kesehatan tubuh.
d. Kelahiran
dan kematian
Kehidupan subyektif individu berawal pada kelahirannya, atau
dalam fase kehamilan terdahulu, selama janin berkembang di dalam tubuh ibu.
Kemudian kehidupan berakhir dengankematian individu. Kelahiran dan kematian
sebagai peristiwa luar biasa yang membatasi kehidupan manusia, dapat mempunyai
pengaruh hebat terhadap individu tersebut. Kesulitan selama melahirkan dapat
berakibat trauma dan kemungkinan kematian dapat menyebabkan rasa keberatan (tak
mudah) atau ketakutan (lihat pula pengalaman hampir meninggal). Upacara
penguburan adalah ciri-ciri umum masyarakat manusia, sering diinspirasikan oleh
kepercayaan akan adanya kehidupan setelah kematian. Adat kebiasaan warisan
ataupenyembahan nenek moyang dapat memperluas kehadiran sang individu di luar
rentang usia fisiknya.
e. masyarakat
Meskipun banyak spesies berprinsip sosial, membentuk
kelompok berdasarkan ikatan, pertalian genetik, perlindungan-diri, atau membagi
pengumpulan makanan dan penyalurannya, manusia dibedakan dengan rupa-rupa dan
kemajemukan dari adat kebiasaan yang mereka bentuk entah untuk kelangsungan
hidup individu atau kelompok dan untuk pengabadian dan perkembangan teknologi,
pengetahuan, serta kepercayaan. Identitas kelompok, penerimaan dan dukungan dapat
mendesak pengaruh kuat pada tingkah laku individu, tetapi manusia juga unik
dalam kemampuannya untuk membentuk dan beradaptasi ke kelompok baru.
f. Agama
Dalam setiap kebudayaan manusia, kerohanian dan ritual
mendapat ekspresi dalam bentuk tertentu. Elemen-elemen ini dapat menggabungkan
secara penting pengalaman pribadi dengan pengalaman penyatuan dan komunal,
seringkali membangkitkan emosi yang sangat kuat dan bahkan luapan kegembiraan.
Kekuatan pengikat yang kuat dari pengalaman tertentu dapat kadang-kadang
menimbulkan kefanatikan atau agresi kepada manusia lain yang tidak termasuk
dalam kelompok agamanya, berakibat perpecahan atau bahkan perang. Teokrasi
adalah masyarakat yang dibentuk secara dominan oleh agama, diperintah oleh
pemimpin suci atau oleh seorang pemuka agama. Agama dapat pula berperilaku
sebagai alat penyaluran dan pengaruh dari norma budaya dunia dan tingkah laku
yang wajar dilakukan manusia.
Seorang individu akan mengembangkan perasaan kesetiaan yang
kuat kepada kelompok tertentu. Kelakuan manusia yang wajar termasuk seringnya
hubungan sosial, dinyatakan dalamobrolan / percakapan, dansa, menyanyi atau
cerita (dikenal dengan curhat).
g. Kebudayaan
dan peradaban
Sebuah peradaban adalah sebuah masyarakat yang telah
mencapai tingkat kerumitan tertentu,umumnya termasuk perkotaan dan pemerintahan berlembaga agama,
iptek, sastra serta filsafat. Perkotaan paling awal di dunia ditemukan di dekat
rute perdagangan penting kira-kira 10.000 tahun lalu (Yeriko, Çatalhöyük).
Kebudayaan manusia dan ekspresi seni mendahului peradaban dan dapat dilacak
sampai ke palaeolithik (lukisan goa, arca Venus, tembikar / pecah belah dari
tanah). Kemajuan pertanian memungkinkan transisi dari masyarakat pemburu dan
pengumpul atau nomadik menjadi perkampungan menetap sejak Milenium ke-9 SM.
Penjinakan hewan menjadi bagian penting dari kebudayaan manusia (anjing, domba,
kambing, lembu). Dalam masa sejarah ilmu
pengetahuan dan teknologi telah berkembang bahkan lebih pesat (lihat Sejarah
iptek).
Kesimpulan, Agama
adalah sebuah koleksi terorganisir dari kepercayaan, sistem
budaya, dan pandangan dunia yang menghubungkan manusia dengan tatanan/perintah
dari kehidupan. Kata agamasendiri di ambil dari bahasa sansekerta yang berarti tradisi. Banyak sekali para ahli mengemukakan pendapatnya tentang agama, namun intinya agama adalah suatu kepercayaan manusia terhadap Tuhan nya. Lalu manusia adalah sebuah matriks yang mempunyai akal, jasmani dan rohani. Kata manusia sendiri berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang berarti berpikir, berakal budi
atau makhluk berakal budi (mampu menguasai makhluk lain). Manusia mempuyai banyak faktor yang mendorongnya untuk hidup, diantaranya adalah hasrat sosial, hasrat simpati dan lain lain. Manusia mempunyai tiga fungsi yaitu, sebagai makhluk
tuhan, sebagai makhluk individu dan
sebagai makluk sosial budaya. Kita sebagai manusia pasti mempunyai agama masing masing, walaupun berbeda beda,kita harus menjunjung tinggi sikap toleransi agar hidup damai dan tentram.
Sumber :
http://jurnalapapun.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-dan-definisi-agama-menurut.html
http://saputra2503.blogspot.co.id/2015/08/makalah-manusia-dan-masyarakat.html