Minggu, 02 April 2017

Fungsi Keluarga dan Peran Pemuda

Nama : Miftahurrizqon Fadhil
Universitas Gunadarma
Dosen: Ahmad Nasher

Fungsi Keluarga



1. Pengertian Fungsi Keluarga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu.
2. Macam-macam Fungsi Keluarga
Pekerjaan – pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh keluarga itu dapat digolongkan/ dirinci ke dalam beberapa fungsi, yaitu:

a. Fungsi Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b. Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggotanya dapat terlindung dari gangguan-gangguan.

c. Fungsi Ekonomi
Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan pokok manusia, yaitu:
1. Kebutuhan makan dan minum
2. Kebutuhan pakaian untuk menutup tubuhnya
3. Kebutuhan tempat tinggal.
Berhubungan dengan fungsi penyelenggaraan kebutuhan pokok ini maka orang tua diwajibkan untuk berusaha keras agar supaya setiap anggota keluarga dapat cukup makan dan minum, cukup pakaian serta tempat tinggal.

d. Fungsi Keagamaan
Keluarga diwajibkan untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran-ajaran agama dalam pelakunya sebagai manusia yang taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

e. Fungsi Sosial
Dengan fungsi ini kebudayaan yang diwariskan itu adalah kebudayaan yang telah dimiliki oleh generasi tua, yaitu ayah dan ibu, diwariskan kepada anak-anaknya dalam bentuk antara lain sopan santun, bahasa, cara bertingkah laku, ukuran tentang baik burukna perbuatan dan lain-lain.

Dengan fungsi ini keluarga berusaha untuk mempersiapkan anak-anaknya bekal-bekal selengkapnya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut oleh masyarakat serta mempelajari peranan-perananyang diharapkan akan mereka jalankan keak bila dewasa. Dengan demikian terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi.

Dalam buku Ilmu Sosial Dasar karangan Drs. Soewaryo Wangsanegara, dikatakan bahwa fungsi-fungsi keluarga meliputi beberapa hal sebagai berikut:
a. Pembentukan kepribadian;
b. Sebagai alat reproduksi;
c. Keluarga merupakan eksponen dari kebudayaan masyarakat
d. Sebagai lembaga perkumpulan perekonomian.
e. Keluarga berfungsi sebagai pusat pengasuhan dan pendidikan

Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak manusia. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa : “Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam membentuk keperibadian anak selain keluarga. Keluarga tidak hanya membentuk anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis”.

Pendapat diatas dapat dimungkinkan karena keluarga merupakan lingkungan pertam dan utama bagi seorang anak manusia, di dalam keluarga seorang anak dibesarkan, mempelajari cara-cara pergaulan yang akan dikembangkannya kelak di lingkungan kehidupan sosial yang ada di luar keluarga. Dengan perkataan lain di dalam keluarga seorang anak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, baik kebutuhan fisik, psikis maupun sosial, sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Disamping itu pula seorang anak memperoleh pendidikan yang berkenaan dengan nilai-nilai maupun norma-norma yang ada dan berlaku di masyarakat ataupun dalam keluarganya sendiri serta cara-cara untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya.

Sedangkan istilah keluarga itu sendiri memiliki beraneka ragam pngertian, salh satunya diungkapkan oleh Paul B Houton dan Chester L Hunt (1987:267) adalah sebagai berikut :
Suatu kelompok yang mempunyai nenek moyang yang sama
Suatu kelompok kekerabatan yang disatukan oleh darah atau perkawinan
Pasangan perkawinan dengan atau tanpa anak
Pasangan tanpa nikah yang mempunyai anak
Satu orang dengan beberapa anak.

Karena beragam dan luasnya pengertian tentang keluarga maka penting adanya pembatasan atau definisi keluarga. Diantaranya pendapat Burgess dan Lock yang membedakan keluarga dengan kelompok sosial lainnya adalah sebagai berikut

Keluarga adalah susunan orang-orang yang disatukan oleh ikatan-ikatan perkawinan, darah atau adopsi. Pertalian antara suami dan istri adalah perkawinan dan hubungan antara orang tua dan anak biasanya adalah darah atau kadangkala adopsi

Anggota-anggota keluarga ditandai dengan hidup bersama dibawah satu atap dan merupakan susunan satu rumah tangga, kadang-kadang seperti masa lampau rumah tangga adalah keluarga luas, meliputi didalamnya empat sampai lima generasi. Sekarang rumah tangga semakin kecil ukurannya, umunya dibatasi oleh suami istri anak atau dengan satu anak, dua atau tiga anak.

Keluarga merupakan kesatuan dari orang-orang yang berinteraksi dan berkomunikasi yang menciptakan peranan-peranan sosial bagi si suami dan istri, ayah dan ibu, putra dan putri, saudara laki-laki dan saudara perempuan. Peranan-peranan tersebut dibatasi oleh masyarakat, tetapi masing-masing keluarga diperkuat melalui sentimen-sentimen yang sebagian merupakan tradisi dan sebagian lagi emosional yang menghasilkan pengalaman.

Keluarga adalah pemelihara suatu kebudayaan bersama yang diperoleh pada hakekatnya dari kebudayaan umum, tetapi dalam suatu masyarakat yang kompleks masing-masing keluarga mempunyai ciri-ciri yang berlainan dengan keluarga lain. Berbeda kebudayaan dari setiap keluarga timbul melalui komunikasi anggota-anggota keluarga yang merupakan gabungan dari pola-pola tingkah laku individu (dalam Khairudin, 1985).

Pada garis besarnya keluarga dapat dibagi kedalam dua bentuk besar yaitu keluarga luas (extended family) dan keluarga Inti (nuclear family). Keluarga luas adalah satuan keluarga yang meliputi lebih dari satu generasi dan satu lingkungan kaum keluarga yang lebih luas daripada hanya ayah, ibu dan anak-anak atau dengan perkataan lain, keluarga luas merupakan keluarga inti ditambah dengan anggota-anggota keluarga yang lain, atau keluarga yang lebih dari satu generasi. Sedangkan keluarga inti dapat didefinisikan dengan keluarga atau kelompok yang terdiri dar atah, ibu dan anak-anak yang belum dewasa atau belum menikah.

Di Indonesia sendiri, keluarga telah diatur dalam berbagai peraturan atau undang-undang RI nomor 10 tahun 1992 mendefinisikan keluarga sebagai berikut : ”Keluarga merupakan wahana pertama seorang anak mendapatkan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan bagi kelangsungan hidupnya”.

Sedangkan menurut SD. Vembrianto dalam “Sosiologi Pendidikan” mengintisarikan tentang pengertian keluarga ini yaitu :
Keluarga merupakan kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu dan anak
Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas ikatan darah, perkawinan dan atau adopsi

Hubungan antara anggota keluarga dijiwai oleh suasana efeksi dan rasa tanggung jawab
Fungsi keluarga ialah memelihara, merawat dan melindungi anak dalam rangka sosialisasinya agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial.

Fungsi Keluarga
Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi pokok yang sulit diubah dan digantikan oleh orang atau lembaga lain tetapi karena masyarakat sekarang ini telah mengalami perubahan, tidak menutup kemungkinan sebagian dari fungsi sosial keluarga tersebut mengalami perubahan. Dalam pelaksanaan fungsi-fungsi keluarga tersebut akan banyak dipengaruhi oleh ikatan-ikatan dalam keluarga, hal ini sesuai dengan yang dikatakan MI Solaeman (1978:18) bahwa : “Pada dasarnya keluarga mempunyai fungsi-fungsi yang pokok, yaitu fungsi-fungsi yang tidak bisa dirubah dan digantikan oleh orang lain, sedangkan fungsi-fungsi lain atau fungsi-fungsi sosial relatif lebih mudah berubah atau mengalami perubahan”.

Mengenal fungsi keluarga Abu Ahmadi (1991:247) mengemukakan bahwa tugas atau fungsi keluarga bukan merupakan fungsi yang tunggal tetapi jamak. Secara sederhana dapat dikemukakan bahwa fungsi kelurga adalah :
Menstabilkan situasi keluarga dalam arti stabilisasi situasi ekonomi keluarga
Mendidik

Pemelihara fisik dan psikis keluarga, termasuk disini kehidupan religius.
Mengenai fungsi keluarga, khususnya tanggung jawab orang tua terhadap anaknya Singgih P Gunarsa (1991:54) mengemukakan sebagai berikut : “Tanggung jawab orang tua ialah memenuhi kebutuhan-kebutuhan si anak baik dari sudut organis-Psikologis, antara lain makanan, maupun kebutuhan-kebutuhan psikis seperti kebutuhan-kebutuhan akan perkembangan, kebutuhan intelektual melalui pendidikan, kebutuhan rasa dikasihi, dimengerti dan rasa aman melalui perawatan asuhan ucapan-ucapan dan perlakuan”.

Dari konsep tersebut diterangkan bahwa diantaranya peran orang tua ini sangat penting sekali terhadap pemenuhan kebutuhan intelektual bagi anak melalui pendidikan.Hal ini merupakan tanggung jawab orang tua harus diberikan kepada anaknya sehingga orang tua ditekankan harus mengerti akan fungsi keluarga dan tentunya pemahaman tentang pendidikan. Ini harus benar-benar dirasakan oleh orang tua sampai mampu berkeinginan untuk melanjutkan sekolah anaknya ke yang lebih tinggi sehingga wawasan dan pemahaman anak bisa lebih luas.

Peran Pemuda



Pemuda diidentikkan sebagai kaum muda yang merupakan generasi bangsa yang akan menetukan perubahan di masa mendatang. Pemuda juga dapat diidentikkan sebagai individu yang memiliki intelektual dan tenaga yang potensial untuk pembangunan negara.
Fenomena pemuda masa kini mengalami penurunan kualitas. Saat ini, kita berada pada fase degradasi moral. Presentase kriminal meningkat disusul dengan presentase industri hiburan.

Fenomena ini ironisnya lebih mendukung perubahan masyarakat ketimbang urgensi peningkatan diri dari segi ilmu pengetahuan maupun akidah.
Dalam hal ini, justru membutuhkan pemuda yang memiliki idealisme intelektual serta masyarakat kekinian sehingga dapat menjadi transformer antar idealisme. Dan di tangan para pemudalah masa depan pembangunan masyarakat.

Masa depan dengan akidah islamiyah. Dan tarbiyah menjadi induk utamanya. Apabila kita akan pergi, sebelum melangkah kita harus mengetahui tujuannya dan mengetahui apa maksud dari kepergian itu.

Dengan mengetahui hal tersebut, maka kepergian kita akan terarah dan akan lebih siap menghadapi rintangan – rintangan yang mungkin terjadi selama perjalanan. Demikian pula dengan perjalanan hidup manusia di dunia ini.
Kemana tujuan hidup ini dan apa hakekat dari perjalanan hidup ini. Kita harus mengerti agar perjalanan hidup ini terarah.

Kita sebagai umat islam telah diberi tuntunanNya melalui firman – firmanNya yang tertuang dalam kitab suci Al-Qur’an yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Firman – firmanNya menjelaskan tentang tujuan hidup manusia di dunia dan hakekat dari perjalanan itu sendiri.
Allah SWT berfirman :
“Ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”. Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan kholifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS. Al-Baqoroh: 30)

Ayat tersebut menerangkan tentang riwayat manusia mendiami bumi ini, yaitu dijadikan sebagai kholifah dimuka bumi ini oleh Allah SWT.

“Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu cobaan sebagaimana halnya orang orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan serta digoncangkan dengan bermacam macam godaan sehingga berkatalah Rosul dan orang orang yang beriman bersamanya: “Bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat”.
(QS. Al-Baqoroh: 214)

Firman tersebut menunjukkan bahwa manusia itu makhluk yang lemah yang rentan terhadap godaan. Dan disinilah peran pemuda.
Disaat masyarakat mengalami degradasi moral, pemuda sudah seyogyanya hadir membangun masyarakat berakidah bukan justru turut andil menjadi tokoh dalam penurunan moral itu sendiri
Pemuda bisa dijadikan sebagai tolak ukur moral suatu masyarakat. Masyarakat akan tercipta sebagaimana pemuda memulainya.

Pemuda yang berakidah islamiyah akan membangun masyarakat islami. Pun berlaku sebaliknya. Pemuda berakidah islamiyah ibarat penerus para nabi yang menyampaikan risalah. Risalah inilah yang disebut dengan dakwah.
Para nabi dalam menyampaikan risalahNya tidaklah sendirian, selalu ada para sahabat yang Allah tunjuk untuk menyebarkan risalah islamiyah. Begitupun pemuda, pemuda bukanlah individu yang bergerak sendiri.

Ia membutuhkan wasilah dan wadah untuk menumbuhkan potensinya serta lingkungan yang mendukung. Hal ini dapat berupa lingkungan masyarakat, organisasi, ataupun lingkup pemerintahan. Pun juga termasuk wadah untuk pemuda adalah kampus.
Kampus adalah wadah wasilah dakwah bagi mahasiswa. Layaknya pegawai yang membutuhkan kantor sebagai ladang karyanya, kampus dan mahasiswa saling berkesinambungan dan tak dapat terpisahkan.

Peran aktif mahasiswa dapat dilihat dari komunitas apa yang diikutinya di kampus. Kampus sebagai sentral pergerakan pemuda yang dapat melahirkan generasi penerus melalui perekrutan dan kaderisasi. Islam, pemuda, dan dakwah kampus saling berkaitan.
Media kampus merupakan lingkup kecil sebuah masyarakat. Dari sini pemuda telah melakukan pemanasan dalam medan dakwah sebelum akhirnya menjadi individu yang memegang peran teratas dari suatu masyarakat.
Dan disinilah peran penting seorang pemuda. Yaitu sebagai batu pertama dalam pembangunan masyarakat.

Jadi kesimpulannya adalah fungsi keluarga sangatlah banyak, mulai dari fungsi biologis, fungsi pemeliharaan, fungsi ekonomi, fungsi keagamaan, fungsi social, dan lain lain. Banyak tokoh yang mengemukakan pendapatnya tentang fungsi keluarga, namun intinya fungsi keluarga adalah untuk membentuk kepribadian semua anggota keluarga  menjadi lebih baik. Lalu peran pemuda dalam pembangunan sangatlah penting, karena di tangan pemuda lah yang akan menentukan perubahan di masa yang akan datang. Jadi, kita sebagai pemuda harus aktif dalam bahu membahu membangun negeri ini

Sumber:
http://mahesapramudia.blogspot.co.id/2012/10/pengertian-keluarga-dan-fungsi-keluarga_4595.html

http://www.tandapagar.com/peran-pemuda-dalam-pembangunan-masyarakat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PEMBIAYAAN USAHA BARU

Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usah...