Senin, 10 Oktober 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Nama : Miftahurrizqon Fadhil
NPM : 34416407
Kelas : 1ID09
Dosen : Mei Raharja

Selamat sore,
Ketemu lagi dengan saya Miftah Fadhil, kali ini saya akan membahas fashion saya di Indonesia, yaitu tentang olahraga khas Indonesia
Diantara banyaknya jenis olahraga di Indonesia, ada beberapa jenis olahraga yang merupakan asli “milik” Indonesia. Beberapa diantaranya masih bertahan hingga sekarang, sebagian lainnya mungkin pernah anda mainkan semasa kecil. Berbahagialah anda bagi yang pernah memainkannya, jangan lupa untuk menceritakan pada anak cucu anda untuk mengenang apa yang dimiliki negara ini dan semoga saja dapat dilestarikan. Berikut 10 Olahraga unik Asli Indonesia :
1. Pencak Silat

Saat ini Pencak Silat merupakan salah satu cabang olahraga sekaligus seni beladiri di Indonesia. Olahraga yang satu ini sudah terkenal di berbagai belahan dunia dan banyak yang mempelajarinya. Pada dasarnya, Pencak Silat berakar pada budaya melayu yang juga merupakan salah satu kebudayaan negara kita. Namun untuk versinya sendiri bermacam-macam, ini tergantung pada daerah masing-masing. Indonesia mempunyai organisasi induk dari olahraga yang satu ini, yaitu Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI).
2. Karapan Sapi

Anda tahu pacuan kuda? Karapan sapi hamir mirip dengan olahraga tersebut. Seperti namanya, yang digunakan dalam olahraga ini adalah sapi. Karapan Sapi adalah olahraga pacuan sapi yang berasal dari Madura. Dalam permainan yang satu ini, sepasang sapi lah yang “berolahraga” dengan menarik semacam kereta kayu melewati lintasan sepanjang 100 meter. Joki sapi hanya perlu berdiri di kereta kayu dan mengendalikan laju sapi-sapinya agar kompak. Tetapi jangan dikira menjadi joki karapan sapi itu pekerjaan yang mudah. Tentu saja diperlukan latihan dan keahlian yang khusus. Keseriusan warga Madura dan pemerintah Indonesia dalam melestarikan karapan sapi tidak main-main.
3. Sepak Takraw

Sepak takraw atau sepak raga hampir mirip dengan sepak bola dan voli, namun sepak takraw dilakukan dilapangan bulu tangkis. Olahraga ini berasal dari zaman Kesultanan Malaka di tahun 1402-1511. Jumlah pemain dalam masing-masing regu ada tiga orang. Permainannya tidak boleh menyentuh bola dengan tangan, hanya boleh menggunakan kaki. Sudah sejak lama sepak takraw ingin diklaim oleh beberapa negara tetangga, namun karena bukti yang kuat dari pakar sejarah, hal ini tidak terjadi. Sebagai rakyat Indonesia, tidak akan ada artinya perjuangan para pakar sejarah tersebut jika kita tidak ikut mempertahankan dan melestarikannya.
4. Zawo-zawo

Zawo-zawo adalah sejenis permainan rakyat di kalangan penduduk Nias, Sumatera Utara. Dalam permainan ini para pemain melompati susunan batu (hompo batu) yang berbentuk trapesium yang tingginya mencapai 2 meter. Selain itu, pada masa lalu, ketangkasan melompati batu tersebut merupakan prasyarat seorang pemuda untuk memasuki jenjang pernikahan. Zawo-zawo masih dapat ditemukan hingga saat ini di desa-desa di Kabupaten Nias Selatan.
5. Geudeu-geudeu

Geudeu-geudeu (atau disebut juga deudeu) adalah salah satu seni bela diri tradisional rakyat Pidie/Pidie Jaya. Seni bela diri ini seperti gulat yang dimainkan oleh kaum laki-laki. Satu tim terdiri dari 3 orang. Biasanya geudeu-geudeu ini dipertandingkan antar kampung, diadakan setiap selesai panen padi. Sebagai seni beladiri, geudeu-geudeu merupakan olah raga keras, petarung geude-geude harus memiliki ketahanan fisik dan mental yang kuat, tahan pukul dan bantingan lawan. Selain itu petarung geudeu-geude juga dituntut kesabaran dan ketabahan. Di sinilah emosi diolah. Bila emosi petarung tidak stabil, maka bisa berujung pada kematian.
6. Pacu Jalur

Pacu Jalur adalah jenis olahraga perahu dayung tradisional yang berasal dari Riau. Perahu pada perlombaan pacu jalur memiliki panjang sekitar 25-40 meter dengan awak perahu sebanyak 40 sampai 60 orang. Pada awalnya pacu jalur diselenggarakan di kampong-kampung sepanjang Sungai Kuantan untuk memperingati hari besar Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Idul Fitri, atau tahun baru Muharam. Kini acara pacu jalur sudah masuk ke dalam kalender pariwisata nasional, setiap tahun pada tanggal 23-26 Agustus diadakan festival pacu jalur dalam rangkaian peringatan kemerdekaan Indonesia (17 Agustus-an). Pacu jalur biasanya diadakan di Sungai Batang Kuantan yang pada jaman dahulu kala merupakan simbol identitas sosial karena hanya datuk-datuk dan bangsawan saja yang bertransportasi melalui jalur tersebut.
7. Egrang

Egrang atau jangkungan adalah galah atau tongkat yang digunakan seseorang agar bisa berdiri dalam jarak tertentu di atas tanah. Egrang berjalan adalah egrang yang diperlengkapi dengan tangga sebagai tempat berdiri, atau tali pengikat untuk diikatkan ke kaki, untuk tujuan berjalan selama naik di atas ketinggian normal. Di dataran banjir maupun pantai atau tanah labil, bangunan sering dibuat di atas jangkungan untuk melindungi agar tidak rusak oleh air, gelombang, atau tanah yang bergeser. Entah kapan mulainya, Egrang ini sudah ada sejak beberapa abad yang lalu.

8. Galah Asin/Gobak Sodor

Galah asin, galasin, asin atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 – 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik yang sudah ditentukan, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan tersebut. Biasanya arena yang digunakan yaitu lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur sebagai tempat jaga. Permainan ini sangat menyenangkan, selain itu juga melatih ketangkasan, strategi, kecepatan, kecerdikan dan kekompakan.
9. Bakiak

Bakiak atau Bangkiak atau Terompa Galuak adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Sangat populer karena murah terutama dimasa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin. Bakiak ini masih ada sampai sekarang, biasanya pada saat acara 17 agustusan.
10. Pathol


Pathol adalah olahraga gulat tradisional. Olahraga ini konon sudah ada sejak jaman Majapahit. Berawal dari adanya sayembara mencari orang-orang yang terbaik dalam pertempuran atau bisa juga sebagai ksatria untuk menjaga pelabuhan Tuban, karena pada waktu itu banyak perompak dan juga penyamun. Olahraga pathol sendiri berasal dari Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Sarang dan Kabupaten Rembang. Olahraga Gulat Pathol ini banyak digemari di masyarakat setempat, dan juga bahkan konon olahraga ini menjadi salah satu kesenian tradisional, dimana olahraga ini digunakan pada acara menjelang bulan purnama tetapi biasanya olahraga ini kebanyakan digunakan dan diselenggaran pada pesisir pantai seperti ada upacara sedekah laut.
Itulah beberapa olahraga khas Indonesia, oke sekian dari saya

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Nama : Miftahurrizqon Fadhil
Kelas : 1ID09NPM : 34416407Dosen : Mei Raharja


Pengalaman Liburan ke Pulau Tidung

Selamat siang,
Kali ini saya akan ceritain pengalaman liburan ke pulau tidung bersama keluarga. Trip kali ini saya menggunakan Tidung travel depan paket 2D1N dengan harag 310rb perorang.
Pagi itu, pukul 05.30  kami berangkat menuju dermaga muara angke dengan mobil melintasi jalan jalan kota Jakarta yang mulai padat dengan aktivitas warga kota jakarta yang tidak pernah henti. Sesampainya di pintu masuk dermaga muara angke kami membayar retribusi masuk kendaraan sebesar 2000 rupiah untuk 1 kendaraan. Keadaan dermaga muara angke saat itu sangat memprihatinkan dan sangat jauh dari kebersihan, belum lagi genangan air bekas limbah penjualan ikan ada disetiap sudut jalan, bau amispun takkan bisa terelakan.
Waktu menunjukan pukul 06.30, setelah memarkir kendaraan kami bertemu dengan seseorang yang menunjukan  kami menuju kapal ferry yang akan mengantarkan kami menuju pulau tidung.
Suasana kapal saat itu begitu ramai dengan wisatawan yang akan berkunjung ke pulau tidung, tidak kurang dari 13 kapal yang masing- masing dapat menampung lebih dari 200 orang menuju pulau tidung.
Setelah memasuki ruang penumpang di bagian atas kapal kayu ferry, kami langsung mencari posisi yang nyaman karena perjalanan dari dermaga muara angke menuju pulau tidung menggunakan kapal ferry ditempuh selama 3 jam perjalanan, sebagian dari kami memilih didalam kapal bersama ramainya para wisatawan yang akan berwisata ke pulau tidung, namun sebagian dari kami memilih posisi di bagian pinggir kapal agar dapat melihat pemandangan laut lepas serta deretan pulau pulau yang berada dalam gugusan kepulauan seribu DKI Jakarta.
Setelah menempuh perjalanan selama 3 jam lamanya diatas lautan, akhirnya sekitar pukul 11 siang sampai juga kami di dermaga pulau tidung. Di dermaga pulau tidung kami ditemui oleh bang Iman yang sudah mengatur semua keperluan kami selama wisata di pulau tidung, kami pun segera menuju salah satu homestay yang berada di tengah pemukiman warga pulau tidung, maklum paket yang kami ambil adalah paket backpacker dengan fasilitas seadanya namun tidak mengurangi kenyamanan kami dalam berwisata ke pulau tidung.
Sesampainya di homestay kami sejenak istirahat sambil menikmati hidangan makan siang dengan menu seafood yang sudah disediakan di dalam homestay. Selang beberapa waktu kamipun sudah bersiap siap menuju dermaga dengan sepeda yang telah tersedia di depan homestay untuk melakukan ativitas snorkeling.
Sesampainya didermaga dengan bersepeda ria bersama, kami segera menaiki kapal nelayan yang akan mengantarkan kami ke spot spot snorkeling yang telah ditentukan sambil memakai perlengkapan snorkeling ketika kapal mulai bergerak secara perlahan.
Pemandangan laut yang indah dengan warna ke hijau hijauan sangat memukau pemandangan mata kami, setelah kapal berhenti di spot untuk snorkeling, maka kami langsung terjun ke dalam air laut yang jernih karena sudah tidak sabar untuk melihat indahnya terumbu karang di pulau ini.
Setelah puas snorkeling, kami segera naik kembali ke atas kapal nelayan dan kembali menuju dermaga, kami pun melanjutkan bersepeda menuju pantai sekitar jembatan cinta yang ramai dengan wisatawan yang berwisata di pulau ini.
Setelah cukup bermain dipantai, kami pun berjalan menuju jembatan cinta yang saat itu sedang ramai dengan wisatawan yang sedang menikmati keindahan pulau tidung, sedang disisi lain beberapa wisatawan yang bernyali melakukan aksi lompat dari jembatan cinta ke bawah laut dengan ketinggian sekitar 8 meter.
Waktu pun semakin sore, kami bergegas menuju homestay untuk bersih bersih diri dan mengganti pakean kami yang basah, saat malam tiba, kami gunakan untuk kumpul bersama sambil menikmati makan malam.Selang beberapa jam kemudian kami menikmati BBQ yang sudah di tertera di paket liburan kami. Setelah BBQ kami istirahat untuk melanjutkan liburan esok hari.
Dan akhirnya pagi pun tiba, disaat fajar kami sudah bersiap untuk berkeliling pulau tidung dengan bersepeda, diperjalanan kami selalu bertemu dengan orang orang yang juga berwisata di pulau ini, bersepeda di pinggir pantai memang memiliki kesan yang berbeda, apalagi disaat matahari terbit.
Setelah mengelilingi beberapa sudut pulau tidung, akhirnya kamipun menuju jembatan cinta untuk melihat indahnya terumbu karang dan menuju pulau tidung kecil.
Setelah berjalanan melewati jembatan cinta dan puas mengekplore pulau tidung kecil, kami pun bergegas kembali ke homestay untuk sarapan pagi dan berburu oleh oleh berupa souvenir yang ada di pulau tidung ini sebelum kami kembali menuju muara angke dengan kapal ferry yang sudah siap untuk diberangkatkan.

Berikut beberapa foto kami di pulau tidung



Sabtu, 01 Oktober 2016

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Nama : Miftahurrizqon Fadhil
Kelas : 1ID09
NPM : 34416407
Dosen : Mei Raharja

Sekilas Sejarah Berdirinya Perguruan Silat Tapak Suci


Tapak Suci adalah salah satu aliran perguruan pencak silat yang dimiliki Muhammadiyah.Klu di kalangan sekolah Muhammadiyah biasanya dijadikan extrakurikuler.Salah satu perguruan  yang berasas Islam yang bersumber pada Alqur’an dan As- sunnah.Tapak suci merupakan  perguruan silat yang menunjang tumbuh dan kembangya IPSI sebagai organisasi.Ok kita sudah sedikit menyinggung profil tentang perguruan tapak 
suci.pasti kalian kepengen tau kan kenapa tapak suci bisa berdiri ?kali ini saya akan menulis tentangSekilas Sejarah Berdiriya Perguruan Tapak Suci.

MASA SEBELUM KELAHIRAN TAPAK SUCI

.
Kira-kira tahun 1872,di daerah Banjarnegara telah lahir seorang putera dari KH SYUHADA,yang kemudian anakya diberi nama Ibrahim.Anak ini dari kecil sudah mempunyai karakter yang berani dan tangguh sehingga disegani oleh kawan-kawannya.setelah menjadi buronan Belanda Ibrahim berkelana ampe ke Betawi dan selanjutya ke Tanah Suci Mekkah.kemudian mendirikan Pondok Pesantren di Binorong Banjarnegara.sepulang dari ibadah haji Ibrahim masih menjadi buronan Belanda dan akhirya mengubah nama menjadi KH.BUSYRO SYUHADA.

Beliau mempunyai murid-murid antara lain Achyat adik misan Ibrahim,M. Yasin adik kandung dan Soedirman yang kelak menjadi Jendral Besar yang terjun di dunia militer yang dikenal namaya sampai sekarang yaitu salah seorang pahlawan besar Jendral Soedirman.KH.Abu Amar Syuhada sendiri adalah murid sekaligus teman seperjuangan KH.Ahmad Dahlan,adalah seorang tokoh pendiri Muhammadiyah.

Kira-kira pada tahun 1921 dua kakak beradik asal kauman jogjakarta yaitu A.dimyati(kakak) dan m.wahib(adik),belajar pencak aliran banjaran yaitu aliran yang semula berkembang di banjar kemudian pindah kekauman jogjakarta.Pada tahun ini juga KH.busyro bertemu dengan kakak adikya dalam konferensi pemuda kemuhammadiyah di jogjakarta.selanjutya kakak beradik ini mengangkat KH.busyro menjadi guru.

Tepatya pada tahun 1925 atas ijin pendekar besar KH.busyro akhirya A.Dimyati dan M.Wahib mendirikan sebuah perguruan pencak silat di Kauman,yang dikenal dengan nama Cikauman.dari pergurun itu akhirya melahirkan beberapa pendekar besar yaitu pada generasi pertama M.Djuraimi kemudian pada generasi kedua melahirkan seorang pendekar bernama M.Syamsudin beliau diberi restu untuk menerima murid dan mendirikan perguruan yang diberi nama Seranoman.Dari perguruan ini akhirya melahirkan pendekar muda yang bernama M.Zahid.Beliau mempunyai murid andalan yang bernama Moh.Barrie Irsyad.
Beliau adalah muri angkatan ke-6 yang telah dinyatakan lulus dalam menjalani penggemblengan oleh pendekar M.Zahid,M.Syamsuddin,M.Wahib dan A.Dimyati.kemudian beliau mendirikan perguruan yang diberi nama perguruan KASEGU.kasegu merupakan senjata khas muhammadiyah yang berlafal Muhammad yang diciptakan oleh Moh.Barrie Irsyad.pada era ini akhirya muncul sebuah gagasan untuk merealisasikan rencana untuk mendirikan satu pergurun melanjutka paguron yang sealiran yaitu satu perguruan yang berorientasi luas,diorganisir dengan AD dan ART.Gagasan ini disampaikan kepada pendekar M.Wahib yang kemudian menyatakan bersedia untuk menilai ilmu yang diajarkan.akhirya pendekar besar A.Dimyati dan M.Wahib merestui bahwa perguruan Tapak Suci adalah sebagai kelangsungan dari perguruan Kauman yang didirikan tahun 1925 dan berpusat di Kauman Jogjakarta.

Asal usul berdirinya perguruan silat tapk suci putra muhammadiyah


LAHIRYA PERGURUAN TAPAK SUCI


Atas desakan murid-murid perguruan Kasegu kepada pendekar Moh.Barrie Irsyad untuk mendirikan sebuah perguruan yang diberi nama Tapak Suci.tepatya tanggal 10 Robiulawwal 1383 H atau bertepatan dengan 31 juli 1963,di Kauman Jogjakarta dideklarasikan berdiriya Perguruan Silat Tapak Suci.pada waktu deklarasi digariskan bahwa :
1.tapak suci berjiwa ajaran kh ahmad dahlan
2.keilmuan tapak suci metodis dinamis
3.keilmuan tapak suci bersih dari syirik
Ketua umum tapak suci pertama adalah H.Djarnawi Hadikusumo dan nama Perguruan dirumuskan oleh Moh.Barrie Irsyad.anggaran dasar dan anggaran rumah tangga dikonsep oleh Moh.Rustam Djundab.tata tertib upacara disusun oleh Moh.Barrie Irsyad untuk do’a dan ikrar disusun oleh H.Djarnawi Hadikusumo,lambang perguruan diciptakan oleh M.Fahmie Ishom,lambang anggota diciptakan oleh Suharto Sudjak,lambang tim inti Kosegu dibuat oleh Ajib Hamzah,bentuk dan warna pakaian dibuat oleh M.Zundar Wiesman dan Anis Susanto.

Tugas Ilmu Budaya Dasar

Nama                    : Miftahurrizqon Fadhil
Kelas                     : 1ID09
NPM                     : 34416407
Dosen                    : Mei Raharja

Yudistira (Puntadewa)
                                                       


Yudistira alias Darmawangsa adalah ksatria tertua dari para Pandawa dan merupakan salah satu tokoh Protagonis dalam Cerita Mahabarata. Yudistira adalah putera dari Pandu dan Dewi Kunti. Ia adalah raja dari kerajaan Kuru yang pemerintahannya berpusat di Hastinapura. Dalam pewayangan, Yudistira mendapat gelar “Prabu” dan dikenal sebagai Puntadewa. Dan kerajaannya disebut Kerajaan Amarta.
Arti Nama
Dalam bahsa Sansekerta, Yudistira bermakna “teguh atau kokoh dalam peperangan”. Yudistira juga dikenal dengan sebutan Dharmaraja yang berarti “raja Dharma”, karena ia selalu berusaha menegakkan dharma sepanjang hidupnya.
Yudistira memiliki banyak julukan, dan diantaranya adalah:
•    Ajataśatru, "yang tidak memiliki musuh".
•    Bhārata, "keturunan Maharaja Bharata".
•    Dharmawangsa atau Dharmaputra, "keturunan Dewa Dharma".
•    Kurumukhya, "pemuka bangsa Kuru".
•    Kurunandana, "kesayangan Dinasti Kuru".
•    Kurupati, "raja Dinasti Kuru".
•    Pandawa, "putera Pandu".
•    Partha, "putera Prita atau Kunti".
•    Puntadewa, "derajat keluhurannya setara para dewa".
•    Yudistira, "pandai memerangi nafsu pribadi".
•    Gunatalikrama, "pandai bertutur bahasa".
•    Samiaji, "menghormati orang lain bagai diri sendiri".
  
Sifat dan Kesaktian

Sifat-sifat yang dimiliki Yudistira sudah tercermin dalam nana –nama julukannya. Namun sifat yang paling menonjol dari yudistira adalah adil,sabar,jujur,taat terhadap ajaran agama,penuh percaya diri,dan berani berspekulasi.

Dalam kisah Mahabarata, Yudistira memiliki kelebihan atau kemampuan dalam memainkan tombak,sedangkan dalam pewayangan Jawa, Yudistira memiliki kesaktian atau kemampuan batin, misalnya ia pernah dikisahkan mampu menjinakkan kewan-hewan buas di hutan Wanamarta hanya dengan meraba kepala mereka.

Yudistira memiliki beberapa pusaka, antara lain Jamus Kalimasada, Tunggulnaga, dan Robyong Mustikawarih. Pusaka Jamus Kalimasada itu berupa kitab, Tunggulnaga berupa payung, seedangkan Robyong Mustikawarih berwujud kalung yang terdapat di dalam kulit Yudistira. Kalimasada dan Tunggulnaga menjadi pusaka utama kerajaan Amarta,sedangkan Robyong Mustikawarih adalah pusaka pemberian Gandarma, patih kerajaan Hastina pada zaman pemerintahan Pandu. Apabila Yudistira sudah sampai pada ambang batas kesabarannya, ia pun meraba kalung tersebut dan seketika ia berubah menjadi raksasa besar yang berkulit putih bersih.

Kelahiran dan Masa Kecil Yudistira

Ada perbedaan kisah tentang kelahiran Yudistira, Dalam kitab Mahabarata bagian pertama atau Adiparwa, mengisahkan tentang kutukan yang dialami Pandu, ayah Yudistira yang tanpa sengaja telah membunuh Brahmana bernama Resi Kindama saat ia (Resi Kindama) dan istrinya sedang bersenggama dalam wujud sepasang rusa. Menjelang ajalnya, Resi Kindama mengutuk pandu,bahwa ia akan mati ketika mengawini istrinya. Dengan penuh penyesalan,pandu kemudian meniggalkan tahta Hastinapura untuk pergi bertapa demi mengurangi hawa nafsunya. Kedua istrinya yaitu Kunti dan Madri pun setia mengikuti Pandu.

Pada suatu hari, Pandu mengutarakan ingin memiliki anak, Kunti yang menguasai mantra Adityahredaya segera mewujudkan keinginan suaminya dengan mantra itu. Mantra iru adalah ilmu pemanggil dewa untuk mendapatkan putera. Kunti berhasil mendatangkan Dewa Dharma dan mendapatkan anugerah putera darinya tanpa melalui persetubuhan. Putera pertama mereka itu diberi nama Yudistira. Dharma adalah dewa keadilan dan kebijaksanaan, dan Yudistira pun mewarisi sifat Dharma sepanjang hidupnya.

Dalam versi pewayangan Jawa, Puntadewa atau Yudistira adalah anak kandung Pandu yang lahir di istana Hastinapura. Bathara Dharma hanya sekedar menolong kelahiran Puntadewa dan member restu untuknya. Berkat bantuan Dharma, Puntadewa lahir dari ubun-ubun Kunti. Dalam pewayangan Jawa juga melukiskan bahwa Yudistira adalah seorang manusia berdarah putih, yang berarti sosok berhati suci dan selalu menegakkan kebenaran.


Yudhistira dan para Pandawa yang lain mempelajari ilmu agama,hukum, dan tata Negara kepada Resi Krepa bersama-sama dengan saudara-saudara sepupu mereka yaitu Korawa. Dalam pendidikan ini, Yudistira adalah murid yang paling pandai. Setelah itu, Pamdawa dan Korawa berguru ilmu perang kepada Resi Drona. Dalam hal ini,Arjuna adalah murid yang paling pandai, terutama dalam ilmu memanah, sementara Yudistira lebih terampil dalam menggunakan senjata tombak.

PEMBIAYAAN USAHA BARU

Untuk melakukan usaha dalam pengembangannyan tentu kita memerlukan suatu pembiayaan yang begitu banyak sehingga harus melakukan suatu usah...